OrangUtan
hello sahabat #BadTrip
masih seputar fauna di indonesia, kali ini mimin mau berbagi informasi mengenai orangutan
Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan
lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Deskripsi
Istilah
"orang utan" diambil dari kata dalam bahasa melayu, yaitu 'orang' yang berarti manusia dan 'utan'
yang berarti hutan. Orang utan mencakup dua sub-spesies,
yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan
(borneo) (Pongo pygmaeus) Yang unik adalah orang utan memiliki
kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom
animalia, di mana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar
96.4%
Ciri-ciri
Mereka
memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan
kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.
Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5
meter.
Tubuh orangutan diselimuti rambut merah
kecoklatan. Mereka
mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai tingkat kematangan seksual,
orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar,
rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah.Mereka
mempunyai indera yang sama
seperti manusia, yaitu pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba.
Berat orangutan jantan sekitar 50–90 kg,
sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30–50 kg.
Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari
panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang
sangat mirip dengan manusia.
Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar
masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran
otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan
genggaman.
Ancaman
Ancaman
terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat yang semakin
sempit karena kawasan hutan hujan yang
menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan
pepohonan ditebang untuk diambil kayunya. Orangutan telah kehilangan 80% wilayah
habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Tak jarang mereka juga dilukai dan bahkan
dibunuh oleh para petani dan
pemilik lahan karena dianggap sebagai hama. Jika seekor orangutan betina ditemukan
dengan anaknya, maka induknya akan dibunuh dan anaknya kemudian dijual dalam
perdagangan hewan ilegal.
Pusat rehabilitasi didirikan untuk merawat oranutan yang sakit, terluka dan
yang telah kehilangan induknya. Mereka dirawat dengan tujuan untuk
dikembalikan ke habitat aslinya.
Sumber
Komentar
Posting Komentar